Selasa, 08 Maret 2016

Jangan Sembarangan Mengganti Ban Mobil Anda

     Keinginan untuk tampil beda terkadang muncul di dalam diri kita, termasuk dengan kendaraan masing-masing. Agar terlihat lebih keren, tak jarang para pemilik kendaraan memodifikasi bagian tertentu kendaraan mereka. Salah satu hal yang sering dijumpai adalah mengganti ban standar pabrik dengan ukuran yang lebih besar. Dengan ban yang lebih besar, tentu mobil kesayangan memiliki tampilan yang lebih menarik. Tetapi, mengganti ban saja tanpa dibarengi dengan mengganti peranti lainnya seperti suspensi dan sebagainya akan menyebabkan ketidaknyamanan dalam berkendara.Keinginan untuk tampil beda terkadang muncul di dalam diri kita, termasuk dengan kendaraan masing-masing. Agar terlihat lebih keren, tak jarang para pemilik kendaraan memodifikasi bagian tertentu kendaraan mereka. Salah satu hal yang sering dijumpai adalah mengganti ban standar pabrik dengan ukuran yang lebih besar. Dengan ban yang lebih besar, tentu mobil kesayangan memiliki tampilan yang lebih menarik. Tetapi, mengganti ban saja tanpa dibarengi dengan mengganti peranti lainnya seperti suspensi dan sebagainya akan menyebabkan ketidaknyamanan dalam berkendara.

Ukuran velg dan ban sangat berpengaruh dengan faktor kenyamanan saat berkendara. Menurut Toni, Chief Staff Technical Service PT Sumi Rubber Indonesia, penggantian ban dengan ukuran non-standar berdasarkan ukuran telapak (tread) dan profil (side wall) tentu memiliki konsekuensi atau efek secara langsung terhadap kendaraan. Oleh karena itu, pengubahan dari ukuran ban dibatasi hanya sebesar 2 ukuran dari standarnya. Hal ini agar penggantian ban tidak berpengaruh negatif terhadap pengendaraan mobil secara signifikan.

      Perubahan ukuran tread (telapak ban) sebesar 2 ukuran (profil velg, dan ketinggian suspensi tetap) dapat memberikan berbagai konsekuensi . Pertama, radius putar minimum. Penggunaan telapak ban yang melebihi standar pabrikan tanpa diikuti pengurangan jarak pijak akan menambah lebar keseluruhan posisi telapak ban sehingga keluar dari posisi semestinya. Hal ini mengakibatkan radius putar minimum mobil menjadi bertambah sehingga mobil menjadi lebih sulit untuk berbelok seperti saat akan melakukan u-turn. Sebaliknya, penggunaan ban yang memiliki telapak lebih kecil tanpa diikuti dengan penambahan jarak pijak akan mengakibatkan posisi telapak ban menjadi lebih masuk dari posisi semestinya sehingga jarak radius putar menjadi berkurang.

      Hal berikutnya adalah akselerasi. Pergantian ban dengan telapak ban yang lebih besar akan menambah luas bidang gesekan antara ban dengan permukaan jalan. Dengan demikian kemampuan mobil untuk berakselerasi akan berkurang (tarikan menjadi lebih berat). Sebaliknya, ban bertelapak lebih kecil akan meningkatkan kemampuan akselerasi (tarikan menjadi lebih ringan) karena luas bidang gesekan antara ban dengan permukaan jalan berkurang. Begitu juga soal efisiensi. Karena penggunaan telapak ban lebih besar menambah luas bidang gesekan antara ban dengan permukaan jalan, maka output (tenaga dan torsi) yang diperlukan dari mesin untuk menggerakkan ban menjadi lebih besar sehingga efisiensi bahan bakar menurun.   
    
Terakhir adalah pengereman. Telapak ban yang lebih besar akan membuat friksi atau gesekan antara ban bertambah dengan permukaan jalan sehingga pengereman akan menjadi lebih efektif dan lebih baik. Atau dengan kata lain, atau dengan kata lain, jarak dan waktu pengereman yang dibutuhkan menjadi lebih singkat. Sedangkan penggunaan telapak ban lebih kecil sebaliknya.

      Dengan mempertimbangkan hal-hal di atas, pergantian ban tentu harus lebih diperhatikan agar tidak ada penyesalan di kemudian hari. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar